Saturday, December 19, 2015

MENGAPA ORANG BAIK SERING DIKECEWAKAN

Kenapa orang baik sering dikecewakan dari pada orang jahat.  Karena yang bertanya orang baik. Tidak tahu bahwa orang jahat lebih sering dikecewakan hanya saja dia tidak pernah menceritakan kekecewaannya kepada orang lain. Misalnya saja kecewa setelah menipu orang tetapi tidak berhasil.

Sumber: Koleksi Pribadi
Foto: Hasanudin Mercure
Sumber: Koleksi Pribadi
Orang baik memang akan kecewa karena dalam hidupnya dia harus bertemu banyak orang sampai kenal orang baik. Sehingga dalam proses itu dia akan kecewa. Seperti dalam bisnis akan kecewa, tertipu, kejeblos, salah berpartner, salah investasi, sampai bertemu dengan bisnis yang pas, partner yang baik, pasar yang baik. Sama dengan anak muda: tertipu, patah hati, kecewa, sampai bertemu dengan pasangan hidupnya yang baik. Jadi jangan kecil hati jika sedang kecewa karena itu cara Tuhan membuat kita kurang stok orang yang tidak baik dalam kehidupan.


Berapa rentang waktu dalam kehidupan kita yang dipergunakan untuk kecewa. Karena banyak orang salah dalam satu hal, berharap salah yang akhirnya kecewa. Kenapa demikian? Karena tidak memperbaiki diri sehingga berharap kepada orang yang salah dengan cara yang salah, jadilah kecewa. Kata Khalil Ghibran: Deritamu itu adalah robeknya cangkang atau kulit yang membungkus sebuah pengertian. Waktu kecewa kulit atau cangkang itu robek. Sakit hati itu selalu membuka pengertian. Selalu. Ada sesuatu yang indah yang tidak kita lihat waktu sakit hati. Ketika kita tidak memperbaiki diri dan tidak belajar “sesuatu yang indah” itu tidak terlihat. Karena tidak belajar dari kekecewaan yang dialami dan Tuhan Maha Penyayang diulangi lagi sakit nya. Seperti guru selalu mengulang-ulang pertanyaan yang sama kepada murid yang selalu salah menjawab pertanyaan karena tidak dipikirkan terlebih dahulu. Coba lihat murid yang tidak belajar hanya asal menjawab dan hanya asal bertanya. Orang yang tidak belajar dari kekecewaan yang dialami akan selalu kecewa karena tidak ada nasihat yang menjadikannya berubah. Yang ada hanyalah nasihat yang membuatnya lebih banyak bertanya. Orang yang hidupnya lamban, tidak berubah karena setiap jawaban dari pertanyaannya yang dajukan dia gunakan sebagai bahan membuat pertanyaan baru.

Pada waktu kecewa, jangan nikmati derita itu tapi mundur lalu  keluar dari diri kita lalu katakan pada diri sendiri, “Kamu tertipu lagi, berarti kamu percaya tentang hal yang sama. Kamu dinasihati untuk menguatkan diri dan kamu mengerti tapi kamu kembali ke lingkungan yang sama dengan sifat pengalah yang sama.” Dalam pergaulan ada istiah “alfa meal” adalah kelompok kuat serigala laki-laki dan “alfa femeal” kelompok kuat serigala perempuan. Anak muda laki-laki bisa bergaul dengan kelompok alfa meal dan perempuan bisa bergaul dengan kelompok alfa femeal. Kedua kelompok itu yang selalu mempengaruhi serigala bawahan. Padahal cara terbaik dalam mendidik diri adalah pergi dari polutannya yaitu  sumber yang mengotori hati dan pikiran. Itu bisa keluarga, teman, guru, sekolah, dll. Nah, kita harus tegas meninggalkan sumber polutan lalu letakan diri pada tempat seharusnya. Lalu katakana: kekecewaanku itu tanda aku orang baik. Aku bermaksud baik. Kenyataan yang aku terima tidak sebaik yang aku harapkan. Mulai dari sekarang aku tidak berharap orang yang menjadi baik tetapi aku yang membaikan diri.” Jadi, jangan menunggu orang, kehidupan menjadi baik sebelum kita bahagia. Orang-orang lemah menunggu orang baik baru saya bahagia.

Kekecewaan itu ada gunanya juga yaitu membuang orang yang tidak baik. Yang membuat kita selalu kecewa kita selalu menyimpan orang yang tidak baik dalam pergaulan. Seharusnya kita membuang orang yang tidak baik. Kalau begitu memutuskan silaturahmi? Tidak. Tetap kita kenal dengan mereka tetapi  tidak dipercaya, tidak diberikan amanah. Yang kita berikan kepercayaan adalah yang disebut dengan “Ring 1” yaitu orang-orang yang kita izinkan dekat dengan kita. Kalau mereka tidak amanah atau tidak dapat dipercaya dikelurkan lagi menjadi “Ring 2”. Orang itu atau sumber kekecewaan itu bisa teman tetapi tidak kita percayai. Sampai kelihatan mengubah diri lalu ditarik lagi menjadi “Ring 1”. Seperti bermain catur terkadang buah catur kita perankan untuk melakukan tugas tertentu, sementara buah catur yang lain ditunda dahulu perannya.

Ketika kecewa oleh orang lain jaga hubungan baik. Dengan mengutamakan orang-orang baik akan mengurangi prekuensi kecewa. Dan lama-lama kecewaanpun disyukuri. Selama ini upayaku kepada sesama mendekatkan. Dan berdoa: “Tuhan dekatkanlah orang-orang baik yang berniat baik kepadaku dan jauhkanlah orang-orang yang tidak baik yang berniat tidak baik.” 


Banyak orang baik yang niatnya tidak sama dengan kita. Dengan kata lain orang-orang yang tidak sama niatnya dengan kita adalah orang-orang baik, tetapi niat  kebaikannya untuk bisnisnya sendiri, badan amalnya sendiri. Banyak anak muda baik tidak mengerti guna orang-orang yang direkrut untuk mengecewakan. Sebetulnya mereka yang mengecewakan itu adalah orang-orang baik yang tidak cocok dengan kita. Jadi kalau kecewa cepat-cepatlah belajar. Semua hal sudah ditetapkan oleh Tuhan termasuk sudah ditetapkan “Kalau Kamu”. Jadi kalau begitu Tuhan menetapkan kita orang besar, kaya, atau pandai? Benar. Kan ada kata-kata: “kalau kamu”. Apakah juga menetapkan kita orang gagal? Betul. Kan ada kata-kata “kalau kamu”. Kalau kamu tidak belajar, kalau kamu tetap mensahabati orang-orang tidak baik, kalau kamu bersahabat karena uang, kalau kamu bersahabat supaya tenar akan kecewa. Tetapi tidak akan kecawa kalau kamu bersahabat karena kebaikan. Banyak orang tidak tahu hukum Tuhan tentang “kalau kamu”. Sekali lagi jika kecewa syukuri. Oleh karena itu setelah itu segera berhubungan dengan orang-orang baik.

No comments:

Post a Comment

TERJEMAHAN